Mesothelioma is a form of cancer which occurs in thin membranes (called the mesothelium) lining the chest, lungs, abdomen and sometimes the heart. Although quite rare, mesothelioma symptoms strike more than 200 people each year in the United States. The majority of mesothelioma cases are directly linked to asbestos exposure.
Because of the long latency period of mesothelioma, the average age of patients is between 50 and 70 years. Mesothelioma affects men most due to the high exposure of asbestos in industrial typed jobs. Mesothelioma symptoms include respiratory problems, shortness of breath, continual cough and pneumonia. Other mesothelioma symptoms include weight loss, abdominal problems and swelling. In some mesothelioma patients, the mesothelioma symptoms are quite muted, making it hard for mesothelioma doctors to diagnose.
Mesothelioma doctors specialize in the study, research, and treatments of Mesothelioma cancers.
Mesothelioma (or the cancer of the mesothelium) is a disease in which cells become abnormal and replicate without control. During Mesothelioma, these cells will invade and damage tissues and organs. Mesothelioma cancer cells can spread throughout the body causing death.
Mesothelioma treatments and Mesothelioma clinical trials and tests
There are many mesothelioma treatment options available. Treatments include surgery, radiation therapy and chemotherapy and the mesothelioma treatment depends on the patient’s age, general health and stage of the cancer. There has been much mesothelioma research conducted throughout the past two years to find new treatment methods. Click here to read more about mesothelioma treatment techniques.
Through mesothelioma research, The National Cancer Institute has sponsored mesothelioma tests and clinical trials that are designed to find new treatment methods. Because of the increase in number of mesothelioma cases in the United States, both governments have increased funding for mesothelioma research. Mesothelioma research and clinical trials have been successful in developing new techniques to fight this cancer and the outlook for more advanced mesothelioma treatments is promising.
Surgery is the most common treatment method for malignant mesothelioma. Tissues and linings affected by mesothelioma are removed by the doctor and may include the lung or even diaphragm.
A second mesothelioma treatment method is radiation therapy through the use of high energy x-rays that kill the cancer cells. Radiation therapy can be outside or inside the body.
A third mesothelioma treatment method is chemotherapy. Through pills or drugs through needles, chemotherapy drugs are used to kill cancer cells.
A new mesothelioma treatment method is called intraoperative photodynamic therapy. In this treatment, light and drugs are used to kill cancer cells during surgery for early stages of mesothelioma in the chest. Although there are numerous treatments and drugs for mesothelioma, doctors are losing the battle against this deadly disease. Most mesothelioma treatments involve old techniques combined with different drug cocktails. However, in most cases, these mesothelioma treatments have many side effects including organ damage, nausea, increase in heart failure etc. The rush to find a more effective mesothelioma treatment or even cure is ongoing at numerous clinical labs across the nation. Let's hope that the mesothelioma treatments will one day erradicate mesothelioma cancer and asbestosis.
With an abundance of information on the Internet, Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com]) has consolidated the most important issues surrounding Mesothelioma, Mesothelioma doctors and symptoms, Mesothelioma treatment, Mesothelioma research and tests.
At [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com], the website contains useful resources on Mesothelioma lawyers and attorneys, as well as causes by asbestos exposure, asbestos removal, asbestos attorneys and lawsuits, and asbestos cancer. Patients stricken by Mesothelioma and their families require support and current information. Mesothelioma Online Resources hopes to educate and give hope to survivors and victims.
Mesothelioma is such a harsh disease. Not only does it take years for symptoms to appear, but there are limited treatements and drugs that will prolong the lives of workers stricken with mesothelioma. In many cases, the death rate of mesothelioma is unfortunately very high. However, with increased funding in mesothelioma research through the government and private grants, the outlook for a mesothelioma cure is quite possible. In the meantime, mesothelioma support groups and local discussions provide the ongoing support for mesothelioma patients.
Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com])is your source for mesothelioma and asbestos information, treatments, clinical trials, attorneys, support groups and lawyers.
About the website: Michael Kenneth is a successful Internet Publisher and has researched and written on many topics for [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com] - your complete source for mesothelioma information, mesothelioma attorneys and lawyers, mesothelioma treatments and research, asbestos exposure and removal, asbestos attorneys and legislation as well as asbestos cancer.
Loading...
Dalam kehidupan ini, terkadang seorang hamba didera berbagai derita.
Tak jarang hatinya dilanda beragam perasaan yang mengusik hati, menyiksa
jiwa dan membuat hidupnya menjadi keruh dan sempit. Ada tiga jenis
perasaan yang mengganggu jiwa seorang manusia; pertama huzn (kesedihan
terhadap apa yang terjadi di masa lalu), kedua hamm (keresahan lantaran
kekhawatiran akan masa depan) dan ketiga ghamm (perasaan gundah saat
menghadapi kenyataan yang sulit yang tengah dihadapi sekarang).
Tiga perasaan ini tak bisa lenyap dari jiwa seseorang kecuali melalui ketulusan penuh untuk kembali kepada Allah, kesempurnaan perasaan hina di hadapan-Nya, kerendahan hati kepada-Nya, ketundukan dan kepasrahan terhadap perintah-Nya, percaya akan ketentuan-Nya, mengenal-Nya dan mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya, percaya kepada kitab-Nya, selalu membaca dan merenungi serta mengamalkan segala kandungannya. Dengan itu semua -bukan dengan yang lain – segala kekacauan hati itu akan sirna, dada menjadi lapang, dan kebahagiaan pun akan datang.
Dalam Musnad Ahmad dan Shahih Ibni Hibban serta lainnya, ‘Abdullah bun Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Tidaklah seorang hamba mengucapkan doa berikut (ini) tatkala ia didera keresahan atau kesedihan melainkan Allah pasti akan menghilangkan keresahannya dan akan menggantikan kesedihannya dengan kegembiraan. Para Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sudah seharusnya kami mempelajari doa tersebut. Rasulullah menjawab, “Benar. Sudah seharusnya orang yang mendengarnya mau mempelajarinya”.[1]
Doa Nabi
Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku.[2]
Sudah selayaknya seorang Muslim mempelajari dan berupaya kuat untuk mengucapkannya kala ditimpa kesedihan, keresahan maupun kegalauan. Dan hendaknya ia juga tahu bahwa ungkapan-ungkapan doa tersebut hanya akan bermanfaat bila ia memahami maknanya, merealisasikan tujuannya dan mengamalkan kandungannya. Berdoa dengan doa-doa yang bersumber dari Nabi dan berdzikir dengan wirid yang disyariatkan tanpa ada pemahaman terhadap maknanya dan tanpa mengejawantahkan kandungannya, tidak mendatangkan pengaruh baik dan manfaat yang banyak. Doa ini memuat empat pilar yang agung. Tak ada cara bagi seorang hamba untuk menggapai kebahagiaan dan melenyapkan keresahan, kegalauan dan kesedihan kecuali dengan merealisasikannya.
Pilar pertama,
Merealisasikan ibadah hanya untuk Allah, merasa hina di hadapan-Nya, mengaku bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan-Nya sekaligus hamba-Nya, baik dirinya maupun kakek dan nenek moyangnya, mulai dari bapak ibu kandungnya yang terdekat sampai berpangkal pada Adam dan Hawa. Semua adalah hamba dari Allah. Dialah yang menciptakan mereka, Rabb mereka, Penguasa mereka, yang menangani segala urusan mereka.
Di antara bentuk realisasi pengakuan-pengakuan di atas adalah konsistensi seorang hamba dalam beribadah kepadaNya yang terwujud dalam rasa keterhinaan dan ketundukannya kepada Allah, melaksanakan titah dan menjauhi laranganNya, selalu merasa butuh kepada-Nya, berlindung kepada-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, tawakkal kepada-Nya, meminta perlindungan kepada-Nya, dan agar hati tak bertaut pada selain-Nya, baik dalam hal kecintaan, rasa takut, maupun pengharapan.
Pilar kedua,
hendaknya seorang hamba mengimani qadha dan qadar Allah. Juga meyakini apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi, sedang yang tidak dikehendaki-Nya tak akan terjadi. Demikian pula bahwa tidak ada yang sanggup mengintervensi hukum Allah (merubah ataupun membatalkannya), tak ada pula yang dapat menolak keputusan-Nya (Lihat QS Fathir/35:2).
Karena itulah, dalam doa tersebut dinyatakan, “Ubun-ubunku ada ditangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku terhadapku, keputusan-Mu terhadapku adil semata.” Ubun-ubun seorang hamba, yakni kepada bagian depan, ada di tangan Allah. Allah memperlakukannya sekehendak-Nya; juga memberi ketentuan terhadapnya sesuai dengan yang Dia kehendaki. Tak ada yang bisa mencampuri ketentuan-Nya, tidak ada pula yang bisa menolak keputusan-Nya, tidak ada pula yang bisa menolak keputusan-Nya. Maka dari itu, kehidupan seorang hamba, kematiannya, kematiannya, kebahagiaannya, kesengsaraannya, kesehatannya, cobaan yang ia terima, semua itu kembali pada Allah, tak ada sama sekali yang menjadi wewenang hamba.
Bila seorang hamba percaya bahwa ubun-ubunnya dan juga ubun-ubun semua hamba lainnya ada di tangan Allah, Dia akan memperlakukan mereka sesuai dengan kehendak-Nya, maka setelah itu ia tidaklah takut kepada sesama hamba, tidak menaruh harap pada mereka, tidak memposisikan mereka sebagai pemilik dirinya, tidak menggantungkan asa dan harapannya pada mereka. Ketika itu, barulah tauhid, tawakkal dan penghambaannya kepada Alllah benar-benar terwujud. (Lihat surat Hud 11:56)
Ungkapan dalam doa “ketentuan-Mu berlaku atas diriku” ini mencakup dua ketentuan; ketentuan dalam agama dan ketentuan dalam agama dan ketentuan takdir berkenaan dengan semesta. Dua ketentuan ini akan berlaku pada diri hamba, ia terima ataupun tolak. Hanya saja ketentuan takdir tidak mungkin untuk dilawan. Sedangkan ketentuan agama terkadang dilanggar oleh seorang hamba dan ia terancam mendapatkan hukuman siksa sesuai dengan pelanggaran yang ia lakukan.
Ungkapan “keputusan-Mu terhadapku adil semata”, ini mencakup semua keputusan Allah terhadap hamba-Nya dari segala sisi, baik sehat atau sakit, kaya atau miskin, rasa nikmat atau rasa nyeri, hidup atau mati, mendapat siksa atau mendapat ampun; semua yang Allah putuskan terhadap hamba itu adalah adil semata.
Pilar ketiga adalah hendaknya seorang hamba mempercayai nama-nama Allah yang indah (asmaul husna) dan sifat-sifat-Nya yang agung yang terdapat dalam al-Qur’an dan Sunnah; bertawassul kepada Allah dengan nama dan sifat-Nya. Ini sebagaimana firman Allah, Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu (Qs al-Araf/7:180) Semakin kuat seorang hamba mengenal Allah, nama dan sifat-Nya, maka ia akan semakin takut kepada Allah, semakin besar merasakan pengawasan-Nya terhadap dirinya dan akan semakin jauh dari kemaksiatan dan hal-hal yang Allah murkai.
Karena itulah, hal terbesar yang dapat mengusir rasa resah, sedih dan gelisah adalah kala hamba mengenal Rabbnya, memenuhi hatinya dengan pengetahuan tentang Allah dan bertawassul kepada-Nya dengan nama dan sifat-Nya. Karena itulah dalam doa tersebut dinyatakan, aku memohon kepada-Mu dengan segenap nama milik-Mu yang Engkau sandangkan pada diri-Mu, atau yang Engkau turunkan di kitab-Mu, atau Engkau ajarkan pada seseorang dari sekalian hamba-Mu, atau yang Engkau simpan sendiri di ilmu gaib yang ada pada sisi-Mu. Ini adalah wasilah kepada Allah yang paling Allah cintai.
Pilar keempat adalah memberikan perhatian pada al-Quranul Karim yang sama sekali tidak mengandung kebatilan sedikit pun, yang memuat petunjuk, kesembuhan, kecukupan dan keselamatan. Semakin besar perhatian seorang hamba pada al-Qur’an, baik dengan membaca, menghafal, mengkaji dan merenungkannya, mengamalkan, dan mengejawantahkannya, ia akan menggapai kebahagiaan, ketenangan, kelapangan dada, hilangnya resah, gelisah dan kesedihan sesuai dengan tingkat perhatiannya terhadap Kitabullah.
Inilah empat pilar yang agung yang dipetik dari doa yang penuh berkah ini. Sudah sepantasnya kita menghayatinya dan berupaya untuk mewujudkannya, agar kita bisa menggapai janji mulia dan keutamaan agung ini berupa sirnanya keresahan yang berganti dengan kebahagiaan dan jalan keluar. Diangkat dari at-Tabyin li Da’awatil Mardha wal Mushabin karya Syaikh ‘Abdur Razzaq hlm. 40-45.
Tiga perasaan ini tak bisa lenyap dari jiwa seseorang kecuali melalui ketulusan penuh untuk kembali kepada Allah, kesempurnaan perasaan hina di hadapan-Nya, kerendahan hati kepada-Nya, ketundukan dan kepasrahan terhadap perintah-Nya, percaya akan ketentuan-Nya, mengenal-Nya dan mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya, percaya kepada kitab-Nya, selalu membaca dan merenungi serta mengamalkan segala kandungannya. Dengan itu semua -bukan dengan yang lain – segala kekacauan hati itu akan sirna, dada menjadi lapang, dan kebahagiaan pun akan datang.
Dalam Musnad Ahmad dan Shahih Ibni Hibban serta lainnya, ‘Abdullah bun Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Tidaklah seorang hamba mengucapkan doa berikut (ini) tatkala ia didera keresahan atau kesedihan melainkan Allah pasti akan menghilangkan keresahannya dan akan menggantikan kesedihannya dengan kegembiraan. Para Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sudah seharusnya kami mempelajari doa tersebut. Rasulullah menjawab, “Benar. Sudah seharusnya orang yang mendengarnya mau mempelajarinya”.[1]
Doa Nabi
Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku.[2]
Sudah selayaknya seorang Muslim mempelajari dan berupaya kuat untuk mengucapkannya kala ditimpa kesedihan, keresahan maupun kegalauan. Dan hendaknya ia juga tahu bahwa ungkapan-ungkapan doa tersebut hanya akan bermanfaat bila ia memahami maknanya, merealisasikan tujuannya dan mengamalkan kandungannya. Berdoa dengan doa-doa yang bersumber dari Nabi dan berdzikir dengan wirid yang disyariatkan tanpa ada pemahaman terhadap maknanya dan tanpa mengejawantahkan kandungannya, tidak mendatangkan pengaruh baik dan manfaat yang banyak. Doa ini memuat empat pilar yang agung. Tak ada cara bagi seorang hamba untuk menggapai kebahagiaan dan melenyapkan keresahan, kegalauan dan kesedihan kecuali dengan merealisasikannya.
Pilar pertama,
Merealisasikan ibadah hanya untuk Allah, merasa hina di hadapan-Nya, mengaku bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan-Nya sekaligus hamba-Nya, baik dirinya maupun kakek dan nenek moyangnya, mulai dari bapak ibu kandungnya yang terdekat sampai berpangkal pada Adam dan Hawa. Semua adalah hamba dari Allah. Dialah yang menciptakan mereka, Rabb mereka, Penguasa mereka, yang menangani segala urusan mereka.
Di antara bentuk realisasi pengakuan-pengakuan di atas adalah konsistensi seorang hamba dalam beribadah kepadaNya yang terwujud dalam rasa keterhinaan dan ketundukannya kepada Allah, melaksanakan titah dan menjauhi laranganNya, selalu merasa butuh kepada-Nya, berlindung kepada-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, tawakkal kepada-Nya, meminta perlindungan kepada-Nya, dan agar hati tak bertaut pada selain-Nya, baik dalam hal kecintaan, rasa takut, maupun pengharapan.
Pilar kedua,
hendaknya seorang hamba mengimani qadha dan qadar Allah. Juga meyakini apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi, sedang yang tidak dikehendaki-Nya tak akan terjadi. Demikian pula bahwa tidak ada yang sanggup mengintervensi hukum Allah (merubah ataupun membatalkannya), tak ada pula yang dapat menolak keputusan-Nya (Lihat QS Fathir/35:2).
Karena itulah, dalam doa tersebut dinyatakan, “Ubun-ubunku ada ditangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku terhadapku, keputusan-Mu terhadapku adil semata.” Ubun-ubun seorang hamba, yakni kepada bagian depan, ada di tangan Allah. Allah memperlakukannya sekehendak-Nya; juga memberi ketentuan terhadapnya sesuai dengan yang Dia kehendaki. Tak ada yang bisa mencampuri ketentuan-Nya, tidak ada pula yang bisa menolak keputusan-Nya, tidak ada pula yang bisa menolak keputusan-Nya. Maka dari itu, kehidupan seorang hamba, kematiannya, kematiannya, kebahagiaannya, kesengsaraannya, kesehatannya, cobaan yang ia terima, semua itu kembali pada Allah, tak ada sama sekali yang menjadi wewenang hamba.
Bila seorang hamba percaya bahwa ubun-ubunnya dan juga ubun-ubun semua hamba lainnya ada di tangan Allah, Dia akan memperlakukan mereka sesuai dengan kehendak-Nya, maka setelah itu ia tidaklah takut kepada sesama hamba, tidak menaruh harap pada mereka, tidak memposisikan mereka sebagai pemilik dirinya, tidak menggantungkan asa dan harapannya pada mereka. Ketika itu, barulah tauhid, tawakkal dan penghambaannya kepada Alllah benar-benar terwujud. (Lihat surat Hud 11:56)
Ungkapan dalam doa “ketentuan-Mu berlaku atas diriku” ini mencakup dua ketentuan; ketentuan dalam agama dan ketentuan dalam agama dan ketentuan takdir berkenaan dengan semesta. Dua ketentuan ini akan berlaku pada diri hamba, ia terima ataupun tolak. Hanya saja ketentuan takdir tidak mungkin untuk dilawan. Sedangkan ketentuan agama terkadang dilanggar oleh seorang hamba dan ia terancam mendapatkan hukuman siksa sesuai dengan pelanggaran yang ia lakukan.
Ungkapan “keputusan-Mu terhadapku adil semata”, ini mencakup semua keputusan Allah terhadap hamba-Nya dari segala sisi, baik sehat atau sakit, kaya atau miskin, rasa nikmat atau rasa nyeri, hidup atau mati, mendapat siksa atau mendapat ampun; semua yang Allah putuskan terhadap hamba itu adalah adil semata.
Pilar ketiga adalah hendaknya seorang hamba mempercayai nama-nama Allah yang indah (asmaul husna) dan sifat-sifat-Nya yang agung yang terdapat dalam al-Qur’an dan Sunnah; bertawassul kepada Allah dengan nama dan sifat-Nya. Ini sebagaimana firman Allah, Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu (Qs al-Araf/7:180) Semakin kuat seorang hamba mengenal Allah, nama dan sifat-Nya, maka ia akan semakin takut kepada Allah, semakin besar merasakan pengawasan-Nya terhadap dirinya dan akan semakin jauh dari kemaksiatan dan hal-hal yang Allah murkai.
Karena itulah, hal terbesar yang dapat mengusir rasa resah, sedih dan gelisah adalah kala hamba mengenal Rabbnya, memenuhi hatinya dengan pengetahuan tentang Allah dan bertawassul kepada-Nya dengan nama dan sifat-Nya. Karena itulah dalam doa tersebut dinyatakan, aku memohon kepada-Mu dengan segenap nama milik-Mu yang Engkau sandangkan pada diri-Mu, atau yang Engkau turunkan di kitab-Mu, atau Engkau ajarkan pada seseorang dari sekalian hamba-Mu, atau yang Engkau simpan sendiri di ilmu gaib yang ada pada sisi-Mu. Ini adalah wasilah kepada Allah yang paling Allah cintai.
Pilar keempat adalah memberikan perhatian pada al-Quranul Karim yang sama sekali tidak mengandung kebatilan sedikit pun, yang memuat petunjuk, kesembuhan, kecukupan dan keselamatan. Semakin besar perhatian seorang hamba pada al-Qur’an, baik dengan membaca, menghafal, mengkaji dan merenungkannya, mengamalkan, dan mengejawantahkannya, ia akan menggapai kebahagiaan, ketenangan, kelapangan dada, hilangnya resah, gelisah dan kesedihan sesuai dengan tingkat perhatiannya terhadap Kitabullah.
Inilah empat pilar yang agung yang dipetik dari doa yang penuh berkah ini. Sudah sepantasnya kita menghayatinya dan berupaya untuk mewujudkannya, agar kita bisa menggapai janji mulia dan keutamaan agung ini berupa sirnanya keresahan yang berganti dengan kebahagiaan dan jalan keluar. Diangkat dari at-Tabyin li Da’awatil Mardha wal Mushabin karya Syaikh ‘Abdur Razzaq hlm. 40-45.
Loading...
web hosting surabaya
cpanel web hosting
beli web hosting
daftar domain
membuat web hosting
jakarta web hosting
wordpress hosting indonesia
indo web hosting
web hosting termurah
hosting indonesia gratis
singapore hosting
sewa web hosting
hosting tangguh
buy hosting
vps hosting indonesia
web hosting indonesia terbaik
web hosting indonesia gratis
web hosting terbaik
hosting web
beli domain dan hosting murah
web hosting murah
beli hosting murah
daftar web hosting
shared hosting murah
web hosting murah unlimited
web hosting indonesia
web hosting terbaik indonesia
hosting murah unlimited
review hosting indonesia
70
Rp 2.03 0.47
web hosting terbaik di indonesia
90
Rp 1.96 0.46
hosting terbaik
1600
Rp 1.91 0.42
sewa hosting murah
30
Rp 1.9 0.79
hosting indonesia terbaik
390
Rp 1.89 0.4
paket hosting murah
40
Rp 1.87 0.96
vps hosting murah
30
Rp 1.85 0.97
jasa web hosting
30
Rp 1.78 0.73
hosting terbaik indonesia
880
Rp 1.77 0.44
web hosting murah indonesia
70
Rp 1.77 0.71
best hosting indonesia
90
Rp 1.7 0.62
hosting murah
5400
Rp 1.7 0.93
domain id
1000
Rp 1.69 0.45
hosting cpanel
110
Rp 1.69 0.61
hosting dan domain
210
Rp 1.66 0.64
hosting free
880
Rp 1.66 0.64
top 10 web hosting indonesia
50
Rp 1.64 0.67
bisnis hosting
50
Rp 1.63 0.43
jual domain murah
210
Rp 1.62 0.89
web hosting gratis
2900
Rp 1.62 0.55
beli domain dan hosting
590
Rp 1.6 0.68
domain hosting indonesia
50
Rp 1.6 0.82
beli hosting
390
Rp 1.58 0.72
bisnis web hosting
20
Rp 1.57 0.73
email hosting indonesia
260
Rp 1.56 0.46
membuat server hosting sendiri
70
Rp 1.52 0.16
free hosting and domain
480
Rp 1.51 0.64
harga domain
880
Rp 1.49 0.51
telkom hosting
90
Rp 1.49 0.1
hosting indonesia murah
90
Rp 1.46 0.88
hosting terbaik di indonesia
210
Rp 1.46 0.5
cara hosting web
480
Rp 1.44 0.38
unlimited hosting
140
Rp 1.44 0.92
biznet hosting
140
Rp 1.42 0.22
unlimited hosting indonesia
50
Rp 1.42 0.88
top hosting indonesia
30
Rp 1.41 0.58
hosting yang bagus
50
Rp 1.4 0.48
asian brain hosting
40
Rp 1.39 0.19
domain dan hosting murah
170
Rp 1.39 0.94
domain hosting murah
320
Rp 1.37 0.63
cara beli domain
320
Rp 1.35 0.48
beli domain murah
880
Rp 1.34 0.72
plasa hosting
260
Rp 1.34 0.15
hosting murah indonesia
jagoan hosting surabaya
jual domain
hosting server indonesia
cara pindah hosting
pasarhosting
sewa domain
webhost
cpanel hosting
hosting murah berkualitas
domain dan hosting
harga hosting
membuat server hosting
daftar hosting
harga hosting dan domain
windows hosting indonesia
jasa hosting terbaik
jasa hosting murah
hosting indonesia
domain paling murah
hosting termurah indonesia
pengertian domain dan hosting
hosting gratis terbaik
domain dan hosting gratis