Mesothelioma is a form of cancer which occurs in thin membranes (called the mesothelium) lining the chest, lungs, abdomen and sometimes the heart. Although quite rare, mesothelioma symptoms strike more than 200 people each year in the United States. The majority of mesothelioma cases are directly linked to asbestos exposure.
Because of the long latency period of mesothelioma, the average age of patients is between 50 and 70 years. Mesothelioma affects men most due to the high exposure of asbestos in industrial typed jobs. Mesothelioma symptoms include respiratory problems, shortness of breath, continual cough and pneumonia. Other mesothelioma symptoms include weight loss, abdominal problems and swelling. In some mesothelioma patients, the mesothelioma symptoms are quite muted, making it hard for mesothelioma doctors to diagnose.
Mesothelioma doctors specialize in the study, research, and treatments of Mesothelioma cancers.
Mesothelioma (or the cancer of the mesothelium) is a disease in which cells become abnormal and replicate without control. During Mesothelioma, these cells will invade and damage tissues and organs. Mesothelioma cancer cells can spread throughout the body causing death.
Mesothelioma treatments and Mesothelioma clinical trials and tests
There are many mesothelioma treatment options available. Treatments include surgery, radiation therapy and chemotherapy and the mesothelioma treatment depends on the patient’s age, general health and stage of the cancer. There has been much mesothelioma research conducted throughout the past two years to find new treatment methods. Click here to read more about mesothelioma treatment techniques.
Through mesothelioma research, The National Cancer Institute has sponsored mesothelioma tests and clinical trials that are designed to find new treatment methods. Because of the increase in number of mesothelioma cases in the United States, both governments have increased funding for mesothelioma research. Mesothelioma research and clinical trials have been successful in developing new techniques to fight this cancer and the outlook for more advanced mesothelioma treatments is promising.
Surgery is the most common treatment method for malignant mesothelioma. Tissues and linings affected by mesothelioma are removed by the doctor and may include the lung or even diaphragm.
A second mesothelioma treatment method is radiation therapy through the use of high energy x-rays that kill the cancer cells. Radiation therapy can be outside or inside the body.
A third mesothelioma treatment method is chemotherapy. Through pills or drugs through needles, chemotherapy drugs are used to kill cancer cells.
A new mesothelioma treatment method is called intraoperative photodynamic therapy. In this treatment, light and drugs are used to kill cancer cells during surgery for early stages of mesothelioma in the chest. Although there are numerous treatments and drugs for mesothelioma, doctors are losing the battle against this deadly disease. Most mesothelioma treatments involve old techniques combined with different drug cocktails. However, in most cases, these mesothelioma treatments have many side effects including organ damage, nausea, increase in heart failure etc. The rush to find a more effective mesothelioma treatment or even cure is ongoing at numerous clinical labs across the nation. Let's hope that the mesothelioma treatments will one day erradicate mesothelioma cancer and asbestosis.
With an abundance of information on the Internet, Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com]) has consolidated the most important issues surrounding Mesothelioma, Mesothelioma doctors and symptoms, Mesothelioma treatment, Mesothelioma research and tests.
At [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com], the website contains useful resources on Mesothelioma lawyers and attorneys, as well as causes by asbestos exposure, asbestos removal, asbestos attorneys and lawsuits, and asbestos cancer. Patients stricken by Mesothelioma and their families require support and current information. Mesothelioma Online Resources hopes to educate and give hope to survivors and victims.
Mesothelioma is such a harsh disease. Not only does it take years for symptoms to appear, but there are limited treatements and drugs that will prolong the lives of workers stricken with mesothelioma. In many cases, the death rate of mesothelioma is unfortunately very high. However, with increased funding in mesothelioma research through the government and private grants, the outlook for a mesothelioma cure is quite possible. In the meantime, mesothelioma support groups and local discussions provide the ongoing support for mesothelioma patients.
Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com])is your source for mesothelioma and asbestos information, treatments, clinical trials, attorneys, support groups and lawyers.
About the website: Michael Kenneth is a successful Internet Publisher and has researched and written on many topics for [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com] - your complete source for mesothelioma information, mesothelioma attorneys and lawyers, mesothelioma treatments and research, asbestos exposure and removal, asbestos attorneys and legislation as well as asbestos cancer.
Loading...
Syaikh Abdur Rahim Amin Bukhari
Rohimahulloh, merupakan seorang penulis kaligrafi terkenal untuk kiswah
(kain penutup) Ka’bah, beliau adalah satu diantara 13 orang yang
beruntung dan berbahagia mendapat pengalaman langka memasuki dan
mengganti kain penutup makam Nabi Muhammad SAW.
Kisah ini pertama kali dimuat dalam harian Alarabiyah.net (pada kamis,1 Robi’ul Awwal 1427 H atau 30 Maret 2006 M), yang mana wartawan Omar al-Midwahy melakukan wawancara langsung dengan dua orang saksi hidup yang pernah mendapat tugas mengganti kain penutup makam Nabi Muhammad SAW (pada tahun 1971 Masehi).
Syaikh-Abdur-Rahim-Bukhari
Syaikh Abdur Rahim Bukhari
Berikut ini akan kami sadur kembali kisahnya dengan sedikit penambahan dan penyelarasan.
Aku (Omar al-Midwahy) masih ingat pada percakapan dengan seorang sepuh di Makkah sambil melihat tenunan mereka. Saat aku berada di Makkah, aku berkesempatan mengunjungi pabrik pembuat kain penutup ka’bah (kiswah). Dari situ aku mengetahui bahwa ternyata pabrik tersebut juga mendapat kehormatan untuk membuat kain penutup ruang makam Nabi.
Aku bertemu pada waktu itu (beberapa tahun yang lalu), dengan seorang pria yang pernah ambil bagian dalam produksi dan instalasi (pemasangan) kain penutup makam Nabi SAW. Dan aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut, sebab aku khawatir beliau akan meninggalkan dunia sebelum aku sempat mewawancarainya.
Aku merekam setiap percakapan dengan mereka yang dicampur dengan rasa takjub dan tangis air mata. Terkadang aku jumpai mereka menceritakannya dengan penuh emosional seakan-akan pengalaman berharga itu terjadi kemarin, bukan seperempat abad yang lalu.
Syaikh Muhammad Ali Madani, kepala divisi pabrik tenun otomatis pada waktu itu bermurah hati padaku. Aku mengetahui darinya bahwa beliau adalah salah satu dari beberapa pekerja yang ikut ambil bagian dalam menenun dan memasang kain penutup makam Nabi. Aku berkata padanya, ceritakan tentang tudung makam dan ruang makam Nabi SAW.
Beliau menjelaskannya. Penglihatannya mengembara jauh, seolah-olah beliau membawa kenangan berharga di depannya. Kemudian beliau menjawab:
“Pada hari itu, perasaan takjub begitu lengkap mengambil alih semua perhatianku, ini adalah tempat teragung di muka bumi, aku tidak tahu persis berapa panjang garis lingkarnya, tetapi menurut taksiran kami, RUANG MAKAM itu memiliki garis lingkar sekitar 48 meter.
Kekaguman terhadap tempat itu sangat menarik perhatianku, aku begitu terpesona melihat lampu-lampu antik menggantung di langit-langit ruang, peninggalan dari zaman kuno, kami diberitahu bahwa ada beberapa peninggalan Nabi yang disimpan di tempat lain – aku tidak tahu dimana – tapi aku tahu bahwa beberapa benda bersejarah ada yang disimpan pada ruang Sayyidah Fatimah az-Zahra – di tempat yang sama, dimana beliau tinggal.”
Syaikh Muhammad Ali Madani menambahkan,
“Ruang itu sebagian besar tertutup kain tenunan yang terbuat dari sutra murni, berwarna hijau lembut dengan kain katun yang kuat, dan dimahkotai oleh sabuk yang mirip dengan penutup Ka’bah, tetapi ini berwarna merah. Seperempat bagian dari kain dibordir bertuliskan ayat Al-Qur’an yang mulia dari suroh al-Fath, terbuat dari garis kapas dan benang emas dan perak..”
*Reporter Omar al-Midwahy menyebutkan bahwa penutup ruangan makam Nabi tidak seperti penutup Ka’bah yang saban tahun harus diganti, hal ini karena penutup makam Nabi terletak di dalam ruangan tertutup dan tak pernah tersentuh oleh siapapun. Penggantian hanya dilakukan apabila diperlukan.
Setelah itu aku (Omar al-Midwahy) bertemu dengan Syaikh Ahmad Sahirty. Beliau adalah kepala divisi bordir di pabrik kain penutup Ka’bah dan Makam Rosululloh SAW. Terlihat jelas usianya yang sudah sepuh dan penglihatannya yang lemah. Beliau mengambil inisiatif untuk bercerita:
“Bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaanku pada saat aku memasuki ruang makam Nabi … aku tidak mampu .. Karena itu sudah di luar batas kemampuan aku berbicara, dan aku tidak pernah berpikir bahwa suatu hari aku akan ditanyakan tentang pengalaman ini. Dan aku jamin bahwa aku tidak akan dapat melakukan atau melalui pengalaman itu lagi”.
Kemudian Syaikh Ahmad Sahirty mendekat kepadaku dan menambahkan,
Kisah ini pertama kali dimuat dalam harian Alarabiyah.net (pada kamis,1 Robi’ul Awwal 1427 H atau 30 Maret 2006 M), yang mana wartawan Omar al-Midwahy melakukan wawancara langsung dengan dua orang saksi hidup yang pernah mendapat tugas mengganti kain penutup makam Nabi Muhammad SAW (pada tahun 1971 Masehi).
Syaikh-Abdur-Rahim-Bukhari
Syaikh Abdur Rahim Bukhari
Berikut ini akan kami sadur kembali kisahnya dengan sedikit penambahan dan penyelarasan.
Aku (Omar al-Midwahy) masih ingat pada percakapan dengan seorang sepuh di Makkah sambil melihat tenunan mereka. Saat aku berada di Makkah, aku berkesempatan mengunjungi pabrik pembuat kain penutup ka’bah (kiswah). Dari situ aku mengetahui bahwa ternyata pabrik tersebut juga mendapat kehormatan untuk membuat kain penutup ruang makam Nabi.
Aku bertemu pada waktu itu (beberapa tahun yang lalu), dengan seorang pria yang pernah ambil bagian dalam produksi dan instalasi (pemasangan) kain penutup makam Nabi SAW. Dan aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut, sebab aku khawatir beliau akan meninggalkan dunia sebelum aku sempat mewawancarainya.
Aku merekam setiap percakapan dengan mereka yang dicampur dengan rasa takjub dan tangis air mata. Terkadang aku jumpai mereka menceritakannya dengan penuh emosional seakan-akan pengalaman berharga itu terjadi kemarin, bukan seperempat abad yang lalu.
Syaikh Muhammad Ali Madani, kepala divisi pabrik tenun otomatis pada waktu itu bermurah hati padaku. Aku mengetahui darinya bahwa beliau adalah salah satu dari beberapa pekerja yang ikut ambil bagian dalam menenun dan memasang kain penutup makam Nabi. Aku berkata padanya, ceritakan tentang tudung makam dan ruang makam Nabi SAW.
Beliau menjelaskannya. Penglihatannya mengembara jauh, seolah-olah beliau membawa kenangan berharga di depannya. Kemudian beliau menjawab:
“Pada hari itu, perasaan takjub begitu lengkap mengambil alih semua perhatianku, ini adalah tempat teragung di muka bumi, aku tidak tahu persis berapa panjang garis lingkarnya, tetapi menurut taksiran kami, RUANG MAKAM itu memiliki garis lingkar sekitar 48 meter.
Kekaguman terhadap tempat itu sangat menarik perhatianku, aku begitu terpesona melihat lampu-lampu antik menggantung di langit-langit ruang, peninggalan dari zaman kuno, kami diberitahu bahwa ada beberapa peninggalan Nabi yang disimpan di tempat lain – aku tidak tahu dimana – tapi aku tahu bahwa beberapa benda bersejarah ada yang disimpan pada ruang Sayyidah Fatimah az-Zahra – di tempat yang sama, dimana beliau tinggal.”
Syaikh Muhammad Ali Madani menambahkan,
“Ruang itu sebagian besar tertutup kain tenunan yang terbuat dari sutra murni, berwarna hijau lembut dengan kain katun yang kuat, dan dimahkotai oleh sabuk yang mirip dengan penutup Ka’bah, tetapi ini berwarna merah. Seperempat bagian dari kain dibordir bertuliskan ayat Al-Qur’an yang mulia dari suroh al-Fath, terbuat dari garis kapas dan benang emas dan perak..”
*Reporter Omar al-Midwahy menyebutkan bahwa penutup ruangan makam Nabi tidak seperti penutup Ka’bah yang saban tahun harus diganti, hal ini karena penutup makam Nabi terletak di dalam ruangan tertutup dan tak pernah tersentuh oleh siapapun. Penggantian hanya dilakukan apabila diperlukan.
Setelah itu aku (Omar al-Midwahy) bertemu dengan Syaikh Ahmad Sahirty. Beliau adalah kepala divisi bordir di pabrik kain penutup Ka’bah dan Makam Rosululloh SAW. Terlihat jelas usianya yang sudah sepuh dan penglihatannya yang lemah. Beliau mengambil inisiatif untuk bercerita:
“Bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaanku pada saat aku memasuki ruang makam Nabi … aku tidak mampu .. Karena itu sudah di luar batas kemampuan aku berbicara, dan aku tidak pernah berpikir bahwa suatu hari aku akan ditanyakan tentang pengalaman ini. Dan aku jamin bahwa aku tidak akan dapat melakukan atau melalui pengalaman itu lagi”.
Kemudian Syaikh Ahmad Sahirty mendekat kepadaku dan menambahkan,
“Lihatlah lensa kacamata ini (Syaikh Ahmad Sahirty menunjukkan ketebalan
kacamatanya –red) dan lihatlah berapa banyak rambut putih, itu semua
menunjukkan berapa berat tahun kehidupan yang ku bawa. Usiaku, meski
tidak ku hitung, tapi aku pernah mendengar mereka mengatakan bahwa aku
lahir pada tahun 1333 H (1917 M). Dan seumur hidupku, aku tidak memiliki
kegemaran selain kecintaaan pada aroma indah dan parfum. Aku telah
menghabiskan jangka waktu yang panjang di tahun-tahun tersisa, berusaha
untuk memuaskan nafsu mencium segala keharuman yang ada. Aku belajar
banyak, dan aku memberitahu Anda dengan keyakinan: bahwa aku memiliki
keahlian khusus bagaimana mencampur minyak wangi dan menghasilkan
wewangian terbaik, dan tidak ada orang lain yang bisa membuat wewangian
seperti racikanku.
Aku katakan ini karena aku menemukan ketidakmampuan untuk menjelaskan apa yang terjadi pada malam yang diberkati itu, ketika pintu dibuka untuk kami, dan kami memasuki ruang pemakaman baginda Nabi, aku menghirup keharuman dan aroma yang tidak pernah ku ketahui atau mencium sebelumnya maupun sesudahnya, dan tidak pernah dikenal seumur hidupku. Aku tidak pernah tahu rahasia komposisinya: itu adalah keharuman di atas keharuman, aroma diatas aroma – sesuatu yang lain daripada yang lain, bahkan akan membuat takjub seorang ahli sekalipun, atau pedagang parfum manapun juga tidak akan pernah mencium seperti itu sebelum atau sesudahnya.”
Ketika aku memintanya menggambarkan bagaimana ruang makam Nabi, Syaikh Ahmad Sahirty tampak bergetar hebat, Dan beliau berkata dengan suara samar:
“Aku yakin bahwa tinggi ruangan itu 11 meter. Di bawah kubah hijau ada kubah kecil lainnya dan tertulis di situ :
Makam Nabi صلى الله عليه وآله وسلم,
Makam Abu Bakar ash-Shiddiq,
dan Makam Umar ibn al-Khoththob.
Dan aku juga melihat bahwa ada makam lain yang kosong (mungkin tempat kosong ini kelak untuk makam Nabi ‘Isa ‘alihissalam, wAllohu a’lam –red), dan di samping empat makam adalah ruang Sayyidah Fatimah az-Zahra yang merupakan rumah dimana beliau dan keluarganya tinggal.
rsz_210-compressed
Dari saking kagumnya, kami sampai tidak tahu bagaimana membersihkan potongan-potongan khusus yang dibuat untuk menempelkan kain pada kubah, (jari-jari kami bergetar) dan napas kami memburu. Kami tinggal selama 14 malam penuh, bekerja dari setelah sholat Isya sampai adzan pertama waktu Fajr untuk menyelesaikan tugas ini. Kami terus membersihkan potongan-potongan lama, melepas simpul dari penutup lama, dan membersihkan semua debu dan bulu merpati yang terjebak di tempat suci tersebut. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1971 Masehi, dan penutup lama yang kami ganti telah berusia 75 tahun sesuai dengan tanggal yang tertulis di atasnya.
Aku adalah orang pertama yang masuk, bersama Sayyid Habib tokoh-tokoh Madinah al-Munawwaroh, dan (Syaikh) As’ad Syiroh yang merupakan direktur wakaf keagamaan Madinah pada saat itu, dan Habib Maghribi dari manajemen pabrik, dan Abdul Karim Falimbani, Nasir Qori, Abdur Rahim Bukhari dan lain-lain. Kami berjumlah 13 orang, aku tidak ingat sebagian besar dari mereka, karena saat ini mereka telah meninggal dunia kembali kepada rahmat Alloh.
Kami didampingi kepala Suku Aghwaat (juru kunci dan penjaga makam Nabi turun-temurun). Kami menggunakan bahasa isyarat dan kalau terpaksa berbicara akan kami lakukan dengan berbisik-bisik. Aku, yang pada waktu itu mataku sudah lemah dan kacamata ini tidak pernah meninggalkan mataku sejak bertahun-tahun sebelumnya, tapi di ruang itu aku berubah menjadi orang lain, sungguh aku merasakan hal itu, dan perbedaan itu sangat jelas bagiku.”
Syaikh Ahmad Sahirty bersumpah, kemudian meneruskan:
“Di situ aku sanggup memasukkan benang ke lubang jarum tanpa kacamata ku, meskipun cahaya di tempat kami bekerja sangat redup. Bagaimana Anda bisa menjelaskan secara ilmiah tentang hal ini? Dan bagaimana Anda bisa menjelaskan fakta bahwa aku tidak merasa alergi (aku adalah penderita alergi akut), aku akan batuk parah jika sedikit terkena debu. Tapi pada waktu itu, aku sama sekali tidak terpengaruh oleh debu ruangan, atau pasir yang terbang ke udara. Seakan pasir tidak lagi pasir, dan seolah-olah debu menjadi obat untuk penyakitku, aku merasa bersemangat dan berjiwa muda seperti ketika usiaku belasan tahun (padahal waktu itu usiaku sudah lebih dari setengah abad).
makamrasul-compressed
Satu lagi hal aneh yang terjadi padaku, yang rahasia-nya belum aku mengerti hingga saat ini. Kami harus membawa keluar kain bordir (penutup lama) sepanjang 36 meter yang masih tersisa (dan tentunya sangat berat apabila diangkat seorang diri –red). Aku katakan pada mereka untuk melipat dan membungkusnya serta meninggalkannya disitu. Lalu aku pergi menuju bungkusan tersebut, dan meskipun tubuh ini sudah tua dan lemah, tapi aku sanggup memanggulnya di atas bahu ini (seorang diri). Aku pergi keluar dari Ruang mulia itu tanpa sedikitpun merasa berat. Setelah itu, datanglah mereka dengan lima orang muda untuk membawanya dari tempat aku meletakkannya, namun (aneh) mereka tidak bisa [membawanya].”
Syaikh Ahmad Sahirty mulai menangis terisak-isak sambil mendesah:
“Mereka bertanya siapa yang membawa karung bungkusan itu keluar? Yang menurut mereka sangat berat hingga 5 orang muda dan kuat pun tak sanggup mengangkatnya. Saat ku jawab, ‘akulah yang mengangkatnya’, mereka tertawa dengan penuh rasa tidak percaya hingga datang Syaikh Abdur Rahim Bukhari (lihat FOTO –red), penulis kaligrafi yang terkenal itu bersaksi bahwa benar dia telah melihat aku Syaikh Ahmad Sahirty yang mengangkatnya sendirian!!”
Shollu ‘Ala Rosuulillah!
Allohumma Sholli wa Sallim wa Baarik ‘Alaihi wa ‘ala Aalih
Aku katakan ini karena aku menemukan ketidakmampuan untuk menjelaskan apa yang terjadi pada malam yang diberkati itu, ketika pintu dibuka untuk kami, dan kami memasuki ruang pemakaman baginda Nabi, aku menghirup keharuman dan aroma yang tidak pernah ku ketahui atau mencium sebelumnya maupun sesudahnya, dan tidak pernah dikenal seumur hidupku. Aku tidak pernah tahu rahasia komposisinya: itu adalah keharuman di atas keharuman, aroma diatas aroma – sesuatu yang lain daripada yang lain, bahkan akan membuat takjub seorang ahli sekalipun, atau pedagang parfum manapun juga tidak akan pernah mencium seperti itu sebelum atau sesudahnya.”
Ketika aku memintanya menggambarkan bagaimana ruang makam Nabi, Syaikh Ahmad Sahirty tampak bergetar hebat, Dan beliau berkata dengan suara samar:
“Aku yakin bahwa tinggi ruangan itu 11 meter. Di bawah kubah hijau ada kubah kecil lainnya dan tertulis di situ :
Makam Nabi صلى الله عليه وآله وسلم,
Makam Abu Bakar ash-Shiddiq,
dan Makam Umar ibn al-Khoththob.
Dan aku juga melihat bahwa ada makam lain yang kosong (mungkin tempat kosong ini kelak untuk makam Nabi ‘Isa ‘alihissalam, wAllohu a’lam –red), dan di samping empat makam adalah ruang Sayyidah Fatimah az-Zahra yang merupakan rumah dimana beliau dan keluarganya tinggal.
rsz_210-compressed
Dari saking kagumnya, kami sampai tidak tahu bagaimana membersihkan potongan-potongan khusus yang dibuat untuk menempelkan kain pada kubah, (jari-jari kami bergetar) dan napas kami memburu. Kami tinggal selama 14 malam penuh, bekerja dari setelah sholat Isya sampai adzan pertama waktu Fajr untuk menyelesaikan tugas ini. Kami terus membersihkan potongan-potongan lama, melepas simpul dari penutup lama, dan membersihkan semua debu dan bulu merpati yang terjebak di tempat suci tersebut. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1971 Masehi, dan penutup lama yang kami ganti telah berusia 75 tahun sesuai dengan tanggal yang tertulis di atasnya.
Aku adalah orang pertama yang masuk, bersama Sayyid Habib tokoh-tokoh Madinah al-Munawwaroh, dan (Syaikh) As’ad Syiroh yang merupakan direktur wakaf keagamaan Madinah pada saat itu, dan Habib Maghribi dari manajemen pabrik, dan Abdul Karim Falimbani, Nasir Qori, Abdur Rahim Bukhari dan lain-lain. Kami berjumlah 13 orang, aku tidak ingat sebagian besar dari mereka, karena saat ini mereka telah meninggal dunia kembali kepada rahmat Alloh.
Kami didampingi kepala Suku Aghwaat (juru kunci dan penjaga makam Nabi turun-temurun). Kami menggunakan bahasa isyarat dan kalau terpaksa berbicara akan kami lakukan dengan berbisik-bisik. Aku, yang pada waktu itu mataku sudah lemah dan kacamata ini tidak pernah meninggalkan mataku sejak bertahun-tahun sebelumnya, tapi di ruang itu aku berubah menjadi orang lain, sungguh aku merasakan hal itu, dan perbedaan itu sangat jelas bagiku.”
Syaikh Ahmad Sahirty bersumpah, kemudian meneruskan:
“Di situ aku sanggup memasukkan benang ke lubang jarum tanpa kacamata ku, meskipun cahaya di tempat kami bekerja sangat redup. Bagaimana Anda bisa menjelaskan secara ilmiah tentang hal ini? Dan bagaimana Anda bisa menjelaskan fakta bahwa aku tidak merasa alergi (aku adalah penderita alergi akut), aku akan batuk parah jika sedikit terkena debu. Tapi pada waktu itu, aku sama sekali tidak terpengaruh oleh debu ruangan, atau pasir yang terbang ke udara. Seakan pasir tidak lagi pasir, dan seolah-olah debu menjadi obat untuk penyakitku, aku merasa bersemangat dan berjiwa muda seperti ketika usiaku belasan tahun (padahal waktu itu usiaku sudah lebih dari setengah abad).
makamrasul-compressed
Satu lagi hal aneh yang terjadi padaku, yang rahasia-nya belum aku mengerti hingga saat ini. Kami harus membawa keluar kain bordir (penutup lama) sepanjang 36 meter yang masih tersisa (dan tentunya sangat berat apabila diangkat seorang diri –red). Aku katakan pada mereka untuk melipat dan membungkusnya serta meninggalkannya disitu. Lalu aku pergi menuju bungkusan tersebut, dan meskipun tubuh ini sudah tua dan lemah, tapi aku sanggup memanggulnya di atas bahu ini (seorang diri). Aku pergi keluar dari Ruang mulia itu tanpa sedikitpun merasa berat. Setelah itu, datanglah mereka dengan lima orang muda untuk membawanya dari tempat aku meletakkannya, namun (aneh) mereka tidak bisa [membawanya].”
Syaikh Ahmad Sahirty mulai menangis terisak-isak sambil mendesah:
“Mereka bertanya siapa yang membawa karung bungkusan itu keluar? Yang menurut mereka sangat berat hingga 5 orang muda dan kuat pun tak sanggup mengangkatnya. Saat ku jawab, ‘akulah yang mengangkatnya’, mereka tertawa dengan penuh rasa tidak percaya hingga datang Syaikh Abdur Rahim Bukhari (lihat FOTO –red), penulis kaligrafi yang terkenal itu bersaksi bahwa benar dia telah melihat aku Syaikh Ahmad Sahirty yang mengangkatnya sendirian!!”
Shollu ‘Ala Rosuulillah!
Allohumma Sholli wa Sallim wa Baarik ‘Alaihi wa ‘ala Aalih
Loading...
web hosting surabaya
cpanel web hosting
beli web hosting
daftar domain
membuat web hosting
jakarta web hosting
wordpress hosting indonesia
indo web hosting
web hosting termurah
hosting indonesia gratis
singapore hosting
sewa web hosting
hosting tangguh
buy hosting
vps hosting indonesia
web hosting indonesia terbaik
web hosting indonesia gratis
web hosting terbaik
hosting web
beli domain dan hosting murah
web hosting murah
beli hosting murah
daftar web hosting
shared hosting murah
web hosting murah unlimited
web hosting indonesia
web hosting terbaik indonesia
hosting murah unlimited
review hosting indonesia
70
Rp 2.03 0.47
web hosting terbaik di indonesia
90
Rp 1.96 0.46
hosting terbaik
1600
Rp 1.91 0.42
sewa hosting murah
30
Rp 1.9 0.79
hosting indonesia terbaik
390
Rp 1.89 0.4
paket hosting murah
40
Rp 1.87 0.96
vps hosting murah
30
Rp 1.85 0.97
jasa web hosting
30
Rp 1.78 0.73
hosting terbaik indonesia
880
Rp 1.77 0.44
web hosting murah indonesia
70
Rp 1.77 0.71
best hosting indonesia
90
Rp 1.7 0.62
hosting murah
5400
Rp 1.7 0.93
domain id
1000
Rp 1.69 0.45
hosting cpanel
110
Rp 1.69 0.61
hosting dan domain
210
Rp 1.66 0.64
hosting free
880
Rp 1.66 0.64
top 10 web hosting indonesia
50
Rp 1.64 0.67
bisnis hosting
50
Rp 1.63 0.43
jual domain murah
210
Rp 1.62 0.89
web hosting gratis
2900
Rp 1.62 0.55
beli domain dan hosting
590
Rp 1.6 0.68
domain hosting indonesia
50
Rp 1.6 0.82
beli hosting
390
Rp 1.58 0.72
bisnis web hosting
20
Rp 1.57 0.73
email hosting indonesia
260
Rp 1.56 0.46
membuat server hosting sendiri
70
Rp 1.52 0.16
free hosting and domain
480
Rp 1.51 0.64
harga domain
880
Rp 1.49 0.51
telkom hosting
90
Rp 1.49 0.1
hosting indonesia murah
90
Rp 1.46 0.88
hosting terbaik di indonesia
210
Rp 1.46 0.5
cara hosting web
480
Rp 1.44 0.38
unlimited hosting
140
Rp 1.44 0.92
biznet hosting
140
Rp 1.42 0.22
unlimited hosting indonesia
50
Rp 1.42 0.88
top hosting indonesia
30
Rp 1.41 0.58
hosting yang bagus
50
Rp 1.4 0.48
asian brain hosting
40
Rp 1.39 0.19
domain dan hosting murah
170
Rp 1.39 0.94
domain hosting murah
320
Rp 1.37 0.63
cara beli domain
320
Rp 1.35 0.48
beli domain murah
880
Rp 1.34 0.72
plasa hosting
260
Rp 1.34 0.15
hosting murah indonesia
jagoan hosting surabaya
jual domain
hosting server indonesia
cara pindah hosting
pasarhosting
sewa domain
webhost
cpanel hosting
hosting murah berkualitas
domain dan hosting
harga hosting
membuat server hosting
daftar hosting
harga hosting dan domain
windows hosting indonesia
jasa hosting terbaik
jasa hosting murah
hosting indonesia
domain paling murah
hosting termurah indonesia
pengertian domain dan hosting
hosting gratis terbaik
domain dan hosting gratis